LHOKSUKON - Perampokan bersenjata api (senpi) kembali terjadi di Aceh Utara. Sebelumnya, hal serupa terjadi di Aceh Tamiang dan Pidie. Kali ini, lima pelaku--satu di antaranya bersenpi laras panjang-- merampok dua tauke karet, Marzuki (30) dan Murdani (28), warga Desa Madi, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Kamis (13/1) pukul 13.30 WIB.
Perampokan di perbatasan Desa Leubok Klit, Kecamatan Geureudong Pase dengan Desa Bukit Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara itu dengan cepat tersiar ke seantero Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Lebih-lebih karena pelakunya ramai, bersenpi, dan korbannya dua saudagar karet yang dikenal luas di dua daerah bertetangga itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi di Tanah Luas, pelaku perampokan berjumlah lima orang. Satu di antaranya mengenakan sebo (kain penutup wajah) dan membawa senpi laras panjang.
Akibat kejadian itu, Rp 40 juta uang tunai dan sebuah mobil pikap milik korban dilarikan pelaku. Belum teridentifikasi jenis senjata apa yang mereka gunakan dan warga mana saja pelakunya. Yang jelas, sehabis beraksi di kawasan pedalaman itu, para pelaku terlihat lari ke arah Kecamatan Geureudong Pase.
Korban, sebagaimana dikutip seorang warga Geureudong Pase mengaku, komplotan perampok itu lebih dulu mengikat kaki dan tangan korban (Marzuki dan Murdani), sebelum menguras uangnya dari dalam mobil pikap yang mereka tumpangi berdua.
Marzuki dan Murdani awalnya berniat membeli getah (lateks) dari petani di Geureudong Pase. Namun, sesampainya di perbatasan Desa Bukit Makarti dan Desa Leubok Klit, mobil pikapnya dicegat kawanan pelaku yang mengendarai tiga sepeda motor (sepmor).
Keduanya dipaksa ke luar dari mobil dan ditodong dengan senpi laras panjang. Kawanan perampok itu meminta korban menyerahkan pikap dan uang tunai yang dibawa, di bawah todongan senjata.
Karena takut ditembak, akhirnya kedua saudagar getah itu merelakan uang yang totalnya Rp 40 juta beralih tangan. Belum jelas, berapa uang Marzuki, berapa pula uang Murdani di antara jumlah tersebut.
Meski sudah menguasai uang korban, kelompok penjahat itu masih meminta pula kunci mobil korban. Sebelum tancap gas, kedua korban diikat pelaku di bawah sebatang pohon pada lokasi kejadian.
Setelah semua uang bawaan tauke karet itu dirampas paksa di bawah todongan senpi, para pelaku melarikan diri dengan mobil hasil rampasan dan tiga sepmor milik mereka ke kawasan hutan di pedalaman Geureudong Pase.
Sekira pukul 14.20 WIB, beberapa petani yang melintas di daerah itu mendengar suara teriakan orang minta tolong. Rombongan petani itu pun menemukan kedua korban dan melepaskan ikatannya. Karena korban mengaku dirampok, warga setempat langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanah Luas, Aceh Utara.
Sekitar pukul 13.30 WIB, personel dari Polsek Tanah Luas mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian. Tak lama kemudian, pasukan dari Polres Aceh Utara yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Erlin Tang Jaya juga turun ke lokasi.
Anggota Koramil Tanah Luas ikut mengendus jejak pelaku di kawasan hutan Bukit Makarti, 45 kilometer arah timur Kota Lhokseumawe. Komandan Kodim Aceh Utara Letkol CZI Wakhyono juga memberi perhatian serius atas pengustan kasus perampok bersenpi ini.
Hingga pukul 19.30 WIB tadi malam, kedua korban masih diperiksa petugas Mapolres Aceh Utara yang menangani kasus itu bersama beberapa personel dari polsek setempat. Polisi juga memburu pelaku yang diduga lari ke arah Geureudong Pase.
Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, menyatakan, begitu mendapat laporan adanya aksi perampokan yang pertama terjadi dalam tahun ini di kabupaten itu, pihaknya langsung bereaksi. Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara dengan senjata lengkap diturunkan ke lokasi untuk mengejar pelaku sekaligus memblokir daerah yang diperkirakan menjadi celah bagi mereka untuk lari menjauh.
“Kasus ini dalam proses penyelidikan. Bahkan sampai tadi malam tim kita masih bekerja di lapangan. Kita sudah koordinasi dengan Polres Lhokseumawe maupun Dandim 0103 Aceh Utara agar pelakunya segera bisa kita tangkap,” ujar Kapolres AKBP Farid BE.
Dalam perburuan itu, polisi menemukan bekas makanan pelaku ketika menunggu korban melintas. Pelaku sempat makan mi, minum soft drink, dan air mineral di situ. “Kita terus memburu pelakunya, ke mana pun mereka lari,” ujar Kapolres Aceh Utara. (c46/ib)
Berita Terkait :
Mata Ditutup, Tangan Diikat
Aksi Perampokan Bersenpi Selama 2 Bulan Terakhir