SEJARAH BERDARAH FASISME – 1

Diposting oleh foraceh Jumat, 26 Juli 2013


Fasisme dikenal sebagai sebuah ideologi yang muncul dan berkembang di abad ke-20. Namun akar ideologi ini, yang mengagung-agungkan perang dan kekerasan, ternyata berasal dari masa lampau, tepatnya Sparta. Ideologi ini menyebar cepat ke seluruh dunia pasca Perang Dunia I, dengan penguasa fasis yang meraih kekuasaan di Jerman dan Italia khususnya, tapi juga di negara-negara seperti Spanyol dan Jepang. Disebabkan oleh fasisme, masyarakat di negara-negara ini sangat menderita dan menjadi korban kekejaman yang mengerikan. Dalam film ini, Anda akan mengkaji asal usul ideologi fasis yang berdiri di atas kebudayaan pagan (penyembah berhala), serta hubungannya dengan teori evolusi Darwin, yang telah menjadi landasan berpijak berbagai ideologi biadab di seluruh dunia, dari abad ke-19 hingga kini.
2009-07-13 19:00:47

<iframe src="http://harunyahya.tv/embed/15306?iframe=1" frameborder="0" width="680" height="500"></iframe>

JEJAK BERDARAH KOMUNISME – 1: KELAHIRAN DAN PERKEMBANGANNYA

Diposting oleh foraceh Selasa, 26 Februari 2013

Komunisme adalah ideologi paling berdarah yang telah menyebabkan kematian 120 juta orang yang tak berdosa di abad ke-20. Ideologi ini, yang menjanjikan persamaan dan keadilan, ternyata hanya membawa pertumpahan darah, kematian, penyiksaan dan ketakutan. Film dokumenter yang terdiri dari tiga bagian ini memperlihatkan kekejaman luar biasa dari komunisme dan filsafat yang mendasarinya. Dari zaman Marx hingga Lenin, Stalin, Mao maupun Pol Pot, akan Anda pahami bagaimana filsafat materialis telah mengubah manusia menjadi para penggagas teori kekerasan dan pelaku kebiadaban. 2005-08-20 05:16:05 

Komplotan Bersenpi Rampok Tauke Karet

Diposting oleh foraceh Kamis, 13 Januari 2011


LHOKSUKON - Perampokan bersenjata api (senpi) kembali terjadi di Aceh Utara. Sebelumnya, hal serupa terjadi di Aceh Tamiang dan Pidie. Kali ini, lima pelaku--satu di antaranya bersenpi laras panjang-- merampok dua tauke karet, Marzuki (30) dan Murdani (28), warga Desa Madi, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Kamis (13/1) pukul 13.30 WIB.

Perampokan di perbatasan Desa Leubok Klit, Kecamatan Geureudong Pase dengan Desa Bukit Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara itu dengan cepat tersiar ke seantero Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Lebih-lebih karena pelakunya ramai, bersenpi, dan korbannya dua saudagar karet yang dikenal luas di dua daerah bertetangga itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi di Tanah Luas, pelaku perampokan berjumlah lima orang. Satu di antaranya mengenakan sebo (kain penutup wajah) dan membawa senpi laras panjang.

Akibat kejadian itu, Rp 40 juta uang tunai dan sebuah mobil pikap milik korban dilarikan pelaku. Belum teridentifikasi jenis senjata apa yang mereka gunakan dan warga mana saja pelakunya. Yang jelas, sehabis beraksi di kawasan pedalaman itu, para pelaku terlihat lari ke arah Kecamatan Geureudong Pase.

Korban, sebagaimana dikutip seorang warga Geureudong Pase mengaku, komplotan perampok itu lebih dulu mengikat kaki dan tangan korban (Marzuki dan Murdani), sebelum menguras uangnya dari dalam mobil pikap yang mereka tumpangi berdua.

Marzuki dan Murdani awalnya berniat membeli getah (lateks) dari petani di Geureudong Pase. Namun, sesampainya di perbatasan Desa Bukit Makarti dan Desa Leubok Klit, mobil pikapnya dicegat kawanan pelaku yang mengendarai tiga sepeda motor (sepmor).

Keduanya dipaksa ke luar dari mobil dan ditodong dengan senpi laras panjang. Kawanan perampok itu meminta korban menyerahkan pikap dan uang tunai yang dibawa, di bawah todongan senjata.

Karena takut ditembak, akhirnya kedua saudagar getah itu merelakan uang yang totalnya Rp 40 juta beralih tangan. Belum jelas, berapa uang Marzuki, berapa pula uang Murdani di antara jumlah tersebut.

Meski sudah menguasai uang korban, kelompok penjahat itu masih meminta pula kunci mobil korban. Sebelum tancap gas, kedua korban diikat pelaku di bawah sebatang pohon pada lokasi kejadian.

Setelah semua uang bawaan tauke karet itu dirampas paksa di bawah todongan senpi, para pelaku melarikan diri dengan mobil hasil rampasan dan tiga sepmor milik mereka ke kawasan hutan di pedalaman Geureudong Pase.

Sekira pukul 14.20 WIB, beberapa petani yang melintas di daerah itu mendengar suara teriakan orang minta tolong. Rombongan petani itu pun menemukan kedua korban dan melepaskan ikatannya. Karena korban mengaku dirampok, warga setempat langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanah Luas, Aceh Utara.

Sekitar pukul 13.30 WIB, personel dari Polsek Tanah Luas mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian. Tak lama kemudian, pasukan dari Polres Aceh Utara yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Erlin Tang Jaya juga turun ke lokasi.

Anggota Koramil Tanah Luas ikut mengendus jejak pelaku di kawasan hutan Bukit Makarti, 45 kilometer arah timur Kota Lhokseumawe. Komandan Kodim Aceh Utara Letkol CZI Wakhyono juga memberi perhatian serius atas pengustan kasus perampok bersenpi ini.

Hingga pukul 19.30 WIB tadi malam, kedua korban masih diperiksa petugas Mapolres Aceh Utara yang menangani kasus itu bersama beberapa personel dari polsek setempat. Polisi juga memburu pelaku yang diduga lari ke arah Geureudong Pase.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, menyatakan, begitu mendapat laporan adanya aksi perampokan yang pertama terjadi dalam tahun ini di kabupaten itu, pihaknya langsung bereaksi. Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara dengan senjata lengkap diturunkan ke lokasi untuk mengejar pelaku sekaligus memblokir daerah yang diperkirakan menjadi celah bagi mereka untuk lari menjauh.

“Kasus ini dalam proses penyelidikan. Bahkan sampai tadi malam tim kita masih bekerja di lapangan. Kita sudah koordinasi dengan Polres Lhokseumawe maupun Dandim 0103 Aceh Utara agar pelakunya segera bisa kita tangkap,” ujar Kapolres AKBP Farid BE.

Dalam perburuan itu, polisi menemukan bekas makanan pelaku ketika menunggu korban melintas. Pelaku sempat makan mi, minum soft drink, dan air mineral di situ. “Kita terus memburu pelakunya, ke mana pun mereka lari,” ujar Kapolres Aceh Utara. (c46/ib)

Berita Terkait :
Mata Ditutup, Tangan Diikat
Aksi Perampokan Bersenpi Selama 2 Bulan Terakhir

Empat Pria Dibekuk Usai Pesta Sabu

Diposting oleh foraceh


LHOKSUKON – Empat orang pemuda, yaitu Ai (32) asal Desa Rayeuk Jawa, Kecamatan Geureudong Pase, Ay (49) warga Desa Kaye Payang, Kecamatan Syamtalira Bayu, Mis (50) warga Desa Beunot, Kecamatan Syamtalira Bayu, dan Rud (32) asal Desa Peudari, Kecamatan Geureudong Pase, dibeureukah (ditangkap-red) polisi, usai melakukan pesta sabu di Desa Keude Paya Bakong, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara sekitar pukul 04.00 wib dinihari, Selasa (11/1).

Keempatnya tertangkap tangan baru saja menikmati barang haram itu di sebuah rumah kosong di desa tersebut. Barang bukti yang diamankan yaitu bong sabu sebanyak dua buah, tiga buah handphone berbagai merk, dua dompet, sabu-sabu senilai Rp 400.000, korek api dua buah, dan pisau silet satu buah. Kini, mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat pria itu mendekam di sel Mapolres Aceh Utara. (masriadi sambo)


LHOKSEUMAWE – Id (37) yang dikenal wanita rambut perang asal Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, dijebloskan ke sel Mapolsek Banda Sakti. Diduga ia menggadaikan satu unit mobil jenis CRV pada orang lain. Padahal mobil tersebut direntalnya dari seorang pegawai Pemkab Aceh Utara dengan tempo tiga bulan.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso, melalui Kapolsek Banda Sakti Iptu Ibrahim Prades, Rabu (12/1), mengatakan sudah empat hari Id di sel. Dijelaskan, Oktober 2010 lalu, tersangka merental mobil pada seorang pegawai Pemkab Aceh Utara. Selama tiga bulan dengan sewa Rp 7 juta/bulan. Ternyata Id menggadaikan mobil itu pada,rang lain senilai Rp 60 juta. Merasa ditipu sipemilik mengadukan pada aparat Polisi. "Keberadaan mobil itu sampai sekarang masih belum diketahui,” kata Kapolsek Banda Sakti kepada Serambinews.com.(saiful bahri)

Atraksi Dabus

Diposting oleh foraceh


Penari mempertunjukkan atraksi dabus saat menyambut para wisatawan manca negara yang berkunjung ke kompleks makam Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (10/1). SERAMBI/M ANSHAR